Langsung ke konten utama

5 Tokoh Motifasi Untuk Berpetualang

1.Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah(bahasa Arab: محمد ابن بطوطة‎) yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah(bahasa Arab: أبو عبد الله محمد بن عبد الله اللواتي الطنجي بن بطوطة‎) adalah seorang alim (cendekiawan) Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada Abad Pertengahan.[1][2] Dalam jangka waktu tiga puluh tahun, Ibnu Batutah menjelajahi sebagian besar Dunia Islam dan banyak negeri non-Muslim.

2.Marcopolo
Marco Polo adalah seorang pedagang dan penjelajah Italia yang pernah menyusuri jalan sutera. Ia pergi ke Tiongkok semasa berkuasanya Dinasti Mongol. Ia belajar tentang perdagangan selagi ayah dan pamannya, Niccolo dan Maffeo, melakukan perjalanan melalui Asia dan tampaknya bertemu Kubilai Khan.

3.Ahmd ibn fadlan (abad ke 10)
Ibnu Fadlan terkenal dengan perjalanannya ke Skandinavia, di mana dia menghasilkan salah satu laporan paling awal dan paling berpengaruh tentang budaya Viking. Ibnu Fadlan menggambarkan orang Viking memiliki tubuh yang indah namun kebersihannya sangat buruk. Mungkin kontribusinya yang paling terkenal adalah deskripsi tentang pemakaman tradisional seorang kepala suku Viking.

4.Muhammad al-Muqaddasi (c.945-1000)
Muhammad al-Muqaddasi mungkin adalah pelancong Muslim yang paling terkenal pada abad kesepuluh. Kehidupan intelektualnya dimulai saat dia melakukan ibadah haji pada usia dua puluh.

5.Zheng He (1371-1433)
Zheng Dia mungkin salah satu navigator paling penting dalam sejarah dunia, dan tentu saja salah satu petualang paling terkenal dalam sejarah China. Lahir sebagai Ma He ke keluarga Hui (Muslim Cina) yang miskin di provinsi Yunnan, dia mendapatkan nama keluarga “Zheng” setelah menjadi asisten penting dalam perampasan takhta Kaisar Yan yang berhasil.

Sumber:wikipediabahasa

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca= Melawan

 Ketika sedang maraknya huru-hara di negri ini, ada beberapa anak-anak yang berjuang demi mempertahankan kehidupannya di tengah hutan dari para cukong yang kerap kali membohongi mereka dengan surat-surat yang mereka tidak bisa membacanya, dan harus di cap jempol untuk tanda menyetujuinya.  Lantas cukong itu kembali dengan membawa sejumlah alat pemotong kayu untuk menebang pohon dan membangun lahan dan mengusir kehidupan orang-orang didalamnya dengan alasan surat yang sudah di setujuinya.  Dari situlah saya bilang bahwa membaca adalah melawan, melawan kebodohan, melawan pembodohan. Kita tak mesti sekolah tinggi, kita tak mesti mendapatkan ijasah. mampu membaca dan berhitung tapi kita bisa melawan atas kebijakan yang tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan prikeadilan saja kita sudah sangat merasa berjasa bagi kehidupan kita sendiri.  Membaca melawan ketidak adilan, membaca melawan kesenjangan sosial, membaca melawan segala kasus hak asasi manusia untuk melanjutkan hidupnya s

Prolog

Selamat datang Mungkin anda ingin mengetahui indonesia secara lebih dekat dengan beberapa pengalaman saya tentang daerah-daerah yang saya lalui selama penjelajahan saya menggunakan sepeda di indonesia, Ya, dari mulai suku, adat, budaya, dan agama. Dan mungkin beberapa cerita unik tentang dunia pendidikan atau juga dunia literasi di indonesia yang setiap daerah mempunyai cara berbeda-beda untuk mengembangkan hal tersebut. Dari mulai membahas ekonomi masyarakat, pergerakan pemuda karang taruna, dan bahkan kegiatan pencinta alam. Manusia hidup cuma satu kali saja, maka buatlah hal unik dalam hidupmu, untuk cerita anak cucu kita di hari esok, mungkin beberapa orang menganggap hal yang saya lakukan ialah hal yang gila, tapi saya menganggap masih banyak orang yang lebih gila dari saya, anda mengenal saya berarti anda sudah mengenal salah satu jenis kegilaan pada jiwa manusia heheheheh..... Selama kurang lebih sepuluh bulan saya mengelilingi indonesia, walaupun tidak sampai 34 pro

20.000 Dapet Do'a Apa..?

Sepulang dari expedisi Ziaroh Wali Songo pada mei-juni 2016, saya memilih jalur tengah yaitu dari madura-surabaya-mojokerto-kediri-nganjuk-madiun dan seterusnya sampai di jogja. Sesampainya di hutan mantingan Ngawi saat menuruni jalan, setelah tanjakan yang nggak ada ujungnya, sebuah motor matic menyalipku pelan dari belakang dan menyodorkan uang 20.000 rupiah dan orang itu bilang “tolong doakan saya mas”, lalu saya menjawab ya... Sambil tersenyum. Kemudian saat istirahat saya berfikir 20.000 dapet doa apa ya...? Hehehehe. Bukan saya mau menyepelekan uang 20.000, disini saya berfikir ketika semua orang mengukur segalanya dengan uang. Bukan hanya dalam hal tolong menolong saja, melainkan uang sekarang juga dijadikan tolak ukur bagi para penceramah, di dunia televisi ataupun nyata. Ketika segala sesuatu diukur dengan uang dimanakah harga diri seorang manusia berada, apa iya uang dapat membeli harga diri mereka..? Ya begitulah sekarang yang terjadi, dari mulai penceramah hingga