Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Selat Sunda

Pada kursi panjang kapal pesiar Tersisa beberapa debu dalam sebuah perjalanan. Masih terbayang beberapa hutan lebat, teriakan burung pada cakrawala sunyi terbang lepas seperti sebuah kemerdekaan yang tanpa demokrasi. Kapal berlayar tergiring angin di hempas ombak, oh Tuhan kuasamu menggelegar pada jiwa yang alpa ini, giringlah kami pada lautan cinta dan kasih sayangmu. Perjalanan kami telah berlabuh pada sebuah ujung pulau yang di potong oleh selat sunda, beberapa sisa kapal tongkang batubara yang kami tertawakan, mereka mengangkut lelucon dan kerusakan yang di tutupi oleh keindahan. Dan pada sebuah senja yang berlabuh pada bibir langit ku ucapkan "selamat tinggal sumatra pada kesunyian cakrawala, esok akan ku ukir cerita kembali dengan rambut yang berbeda, suara yang berbeda, warna kulit yang berbeda". Cilegon 19 oktober 2019

5 Tokoh Motifasi Untuk Berpetualang

1.Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah(bahasa Arab: محمد ابن بطوطة‎) yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah(bahasa Arab: أبو عبد الله محمد بن عبد الله اللواتي الطنجي بن بطوطة‎) adalah seorang alim (cendekiawan) Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada Abad Pertengahan.[1][2] Dalam jangka waktu tiga puluh tahun, Ibnu Batutah menjelajahi sebagian besar Dunia Islam dan banyak negeri non-Muslim. 2.Marcopolo Marco Polo adalah seorang pedagang dan penjelajah Italia yang pernah menyusuri jalan sutera. Ia pergi ke Tiongkok semasa berkuasanya Dinasti Mongol. Ia belajar tentang perdagangan selagi ayah dan pamannya, Niccolo dan Maffeo, melakukan perjalanan melalui Asia dan tampaknya bertemu Kubilai Khan. 3.Ahmd ibn fadlan (abad ke 10) Ibnu Fadlan terkenal dengan perjalanannya ke Skandinavia, di mana dia menghasilkan salah satu laporan paling awal dan paling berpengaruh tentang budaya Viking. Ibnu Fadlan menggambarkan ora

Ketika Negara Api Menyerang

Sekitar pukul 15:00 kami melintasi perbatasan sumsel dengan lampung, katanya si daerah ini yang rawan begal, tapi alhamdulillah kami berjalan dengan tenang dan nyaman. Tapi ada sedikit kendala dengan suasana disana, pemandangan yang agak berbeda, nafas yang mulai tersedak dengan beberapa kepulan asap dari depan. Semakin mendekati lokasi asap beberapa mobil polisi beserta pemadam kebakaran terlihat. Memang dari tugu perbatasan ada yg berteriak "awas mas di depan ada kebakaran hutan, ". Saya kira kebakarannya sudah selesai tapi ternyata masih ada beberapa titik api yg belum di padamkan, dan alhasil kami masuk lah ke lingkaran api dan asap yang tebal. Kami tidak bisa apa-apa disana, berhenti takut di begal, lanjut ada kebakaran. Dan kami lebih memilih lanjut menembus kepulan asap yang tebal dan panas, alhamdulillah asap tebal tidak begitu lama, tapi ada dua titik yang belum di padamkan dan kami juga melewati dua titik itu juga. Saya masih memakai kacamata, jadi mata se