Pada kursi panjang kapal pesiar
Tersisa beberapa debu dalam sebuah perjalanan.
Masih terbayang beberapa hutan lebat, teriakan burung pada cakrawala sunyi terbang lepas seperti sebuah kemerdekaan yang tanpa demokrasi.
Kapal berlayar tergiring angin di hempas ombak, oh Tuhan kuasamu menggelegar pada jiwa yang alpa ini, giringlah kami pada lautan cinta dan kasih sayangmu.
Perjalanan kami telah berlabuh pada sebuah ujung pulau yang di potong oleh selat sunda, beberapa sisa kapal tongkang batubara yang kami tertawakan, mereka mengangkut lelucon dan kerusakan yang di tutupi oleh keindahan.
Dan pada sebuah senja yang berlabuh pada bibir langit ku ucapkan "selamat tinggal sumatra pada kesunyian cakrawala, esok akan ku ukir cerita kembali dengan rambut yang berbeda, suara yang berbeda, warna kulit yang berbeda".
Cilegon 19 oktober 2019
Tersisa beberapa debu dalam sebuah perjalanan.
Masih terbayang beberapa hutan lebat, teriakan burung pada cakrawala sunyi terbang lepas seperti sebuah kemerdekaan yang tanpa demokrasi.
Kapal berlayar tergiring angin di hempas ombak, oh Tuhan kuasamu menggelegar pada jiwa yang alpa ini, giringlah kami pada lautan cinta dan kasih sayangmu.
Perjalanan kami telah berlabuh pada sebuah ujung pulau yang di potong oleh selat sunda, beberapa sisa kapal tongkang batubara yang kami tertawakan, mereka mengangkut lelucon dan kerusakan yang di tutupi oleh keindahan.
Dan pada sebuah senja yang berlabuh pada bibir langit ku ucapkan "selamat tinggal sumatra pada kesunyian cakrawala, esok akan ku ukir cerita kembali dengan rambut yang berbeda, suara yang berbeda, warna kulit yang berbeda".
Cilegon 19 oktober 2019
Komentar
Posting Komentar