Pemerintah mendesak di beberapa daerah untuk Lockdown atau karantina wilayah terkait dengan Covid-19, Di Ibukota Jakarta jalanan mulai sepi dan para pekerja kantoran diharap untuk bekerja di rumah, di Yogyakarta para mahasiswa/mahasiswi di berbagai perguruan tinggi sudah tidak lagi melakukan kuliah tatap muka dan diganti dengan Kuliah Online.
Presiden Ir.Jokowidodo mengatakan untuk sementara masyarakat di himbau untuk di rumah saja dan keluar seperlunya. Himbauan presiden lantas di ikuti oleh pelbagai kalangan pemerintahan di provinsi maupun kabupaten.
Lalu bagaimana dengan para pekerja kasar, buruh, kuli bangunan, tukang tambal ban, dan lain sebagainya. Mereka yang berpenghasilan harian yang juga cukup buat makan satu hari, apakah mereka harus ikut lockdown yang disarankan oleh presiden. Dan bagaimana dengan beberapa masyarakat yang panik akan Covid-19 sehingga mengakibatkan mereka berpikir hanya untuk diri sendiri dan juga beberapa masyarakat yang memanfaatkan Covid-19 dengan menimbun masker, pencuci tangan, dan lain sebagainya.
Hari ini saya masih berada di ujung timur Indonesia, di kab. Merauke, Papua. Dari kemarin banyak yang mengirim pesan untuk saya agar menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mewaspadai Covid-19, dan bagai mana kondisi kota Merauke saat ini..?
Sempat beberapa hari yang lalu bupati Merauke menghimbau seperti yang presiden katakan, dan juga anak-anak sekolah sudah di liburkan di wilayah kota Merauke, dari kemarin juga sudah banyak yang menghimbau dari mulai dinas kesehatan pelabuhan sampai para polisi di Kab. Merauke. Sampai kemarin saya berada di distrik Sota sempat juga ada sosialisasi terkait wabah Covid-19.
Sebenarnya Papua sendiri sudah sejak lama bahkan sampai sekarang masih waspada akan serangan Malaria atau Demam berdarah, jauh sebelum datangnya Covid-19, tapi masyarakat masih biasa saja melakukan kegiatan sehari-hari, tapi ketika isu wabah Covid-19 ini memasuki kancah nasional, masyarakat dibuat panik oleh pemerintah, dan sedikitnya tenaga medis yang ada di sini.
Di distrik Sota bahkan beberapa warga Papua Nugini yang bertempat tinggal dengan perbatasan juga berobat ke Indonesia, karena minimnya akses mereka menuju kota yang ada di sana, banyak dari mereka yang terkena malaria sampai busung lapar, masyaallah.
Semoga wabah ini cepat hilang dan memulihkan keadaan dunia seperti semula, tetap jaga kesehatan dan kebersihan, dan jangan lupa tetap berdo’a menurut kepercayaan masing-masing.
Selamat hari jum’at.
Merauke 20-03-2020
Presiden Ir.Jokowidodo mengatakan untuk sementara masyarakat di himbau untuk di rumah saja dan keluar seperlunya. Himbauan presiden lantas di ikuti oleh pelbagai kalangan pemerintahan di provinsi maupun kabupaten.
Lalu bagaimana dengan para pekerja kasar, buruh, kuli bangunan, tukang tambal ban, dan lain sebagainya. Mereka yang berpenghasilan harian yang juga cukup buat makan satu hari, apakah mereka harus ikut lockdown yang disarankan oleh presiden. Dan bagaimana dengan beberapa masyarakat yang panik akan Covid-19 sehingga mengakibatkan mereka berpikir hanya untuk diri sendiri dan juga beberapa masyarakat yang memanfaatkan Covid-19 dengan menimbun masker, pencuci tangan, dan lain sebagainya.
Hari ini saya masih berada di ujung timur Indonesia, di kab. Merauke, Papua. Dari kemarin banyak yang mengirim pesan untuk saya agar menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mewaspadai Covid-19, dan bagai mana kondisi kota Merauke saat ini..?
Sempat beberapa hari yang lalu bupati Merauke menghimbau seperti yang presiden katakan, dan juga anak-anak sekolah sudah di liburkan di wilayah kota Merauke, dari kemarin juga sudah banyak yang menghimbau dari mulai dinas kesehatan pelabuhan sampai para polisi di Kab. Merauke. Sampai kemarin saya berada di distrik Sota sempat juga ada sosialisasi terkait wabah Covid-19.
Sebenarnya Papua sendiri sudah sejak lama bahkan sampai sekarang masih waspada akan serangan Malaria atau Demam berdarah, jauh sebelum datangnya Covid-19, tapi masyarakat masih biasa saja melakukan kegiatan sehari-hari, tapi ketika isu wabah Covid-19 ini memasuki kancah nasional, masyarakat dibuat panik oleh pemerintah, dan sedikitnya tenaga medis yang ada di sini.
Di distrik Sota bahkan beberapa warga Papua Nugini yang bertempat tinggal dengan perbatasan juga berobat ke Indonesia, karena minimnya akses mereka menuju kota yang ada di sana, banyak dari mereka yang terkena malaria sampai busung lapar, masyaallah.
Semoga wabah ini cepat hilang dan memulihkan keadaan dunia seperti semula, tetap jaga kesehatan dan kebersihan, dan jangan lupa tetap berdo’a menurut kepercayaan masing-masing.
Selamat hari jum’at.
Merauke 20-03-2020
Komentar
Posting Komentar