Langsung ke konten utama

Merayakan Kebebasan


Bersepeda hanyalah kebiasaan yang setiap manusia bisa melakukannya, lalu bagai mana dengan bersepeda jarak jauh, bukankah itu olahraga yang berlebihan ?. tentu saja bukan, dalam hal bersepeda jarak jauh atau long distance sebenarnya sama saja dengan kita bersepeda setiap hari, karena di sepanjang jalan saya juga msih mengenal istiraht dan tidur sebagaiman manusia lain melakukannya.


Bagi saya bersepeda jarak jauh ialah dalam rangka merayakan nikmat kesehatan yang Tuhan berikan kepada saya, dan juga merayakan atas kebebasan hidup, menikmati panjangnya jalan dan luasnya lautan yang Tuhan ciptakan untuk kita semua. Bersepeda bukanlah hukuman batin untuk setiap manusia, justru setiap manusia akan bahagia bersama yang ia senangi, contoh kecil, kalian mencintai seseorang dan menginginkan dia menjadi kekasihmu, betapa bahagianya dirimu jika itu memang benar terjadi, begitupun dengan sepeda jika kamu sudah mencintainya.


Berbagai macam cara manusia merayakan atas kebebasannya dalam menjalani hidup, dan kebetulan saya menyukai olahraga bersepeda, jadi yang saya lakukan adalah apa yang saya senangi, sebaiknya sebelum kalian semua melakukannya, ada baiknya untuk mencintainya dahulu. Soalnya jika tidak mencintainya dahulu akan menimbulkan rasa gundah dan menyesal, mengapa saya melakukan hal sebodoh ini heuehuehue….


Dan berbagaimacam juga manusia merayakan atas rasa syukurnya kepada Tuhan. Dijalan sunyi kadang saya merenungkan hal itu, yang utama bersyukur telah di beri nafas, bersyukur atas lengkapnya kaki dan tangan sehingga bisa menjamah luasnya Indonesia, bersyukur atas kedua bolamata yang mampu melihat keagungan ciptaan Tuhan yaitu semesta.
Jadi apapun yang kalian lakukan jadikanlah sebagai sebuah perayaan atas karunia yang Tuhan berikan kepada kita, dan dahulukanlah cinta agar semua tidak terasa sia-sia, semoga para pembaca di berikan kesehatan dan karunia cinta oleh hadiratNya, amiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pakai Rompi Safety dikira Tukang Parkir

Kini bersepeda tidak seperti dahulu sebelum banyaknya kendaraan bermotor, pesepeda kini harus lebih mengantisipasi terjadinya kecelakaan karena ulah para pengendara bermotor yg tidak banyak memberi jalan kepada pesepeda. Namun, selain itu pesepeda juga harus safety dan bagaimanapun caranya ketika kita bersepeda bisa diketahui oleh pengendara lain, salah satunya ialah memakai rompi safety. Saya memiliki pengalaman menarik terhadap rompi safety yang biasa dipakai para pesepeda, cerita ini saya alami ketika sepulang dari mataram lombok menuju jogjakarta. Seperti biasanya saya memilih istirahat di mini market untuk sekedar ngadem ataupun membeli minuman. Nah ketika itu saya istirahat di sebuah mini market di daerah karanganyar solo. Karena waktu sudah maghrib akhirnya saya memilih ngerest lebih lama di mini market itu sambil menikmati minuman dan beberapa cemilan tak lupa selinting tembakau di tangan. Orang berlalu lalang sambil memandang sepedaku yang mungkin terlihat sedikit sa

Bersepeda Membelah Hutan Baluran

Bagi siapapun yang akan bepergian jauh khususnya kearah timur pulau Jawa pasti akan melewati Taman Nasional Baluran jika kita memilih jalur utara atau pantura. Namun, momen ini akan berbeda ketika kita menjalaninya dengan bersepeda, dengan bersepeda kita akan lebih dekat dengan flora dan fauna yang ada di taman nasional baluran yang terletak di kabupaten situbondo. Di sini saya akan menceritakan perjalanan saat melintasi taman nasional baluran menggunakan sepeda ontel bersama kawan saya fasha. Kami berdua start dari rumah bapak Ibturi yang terletak kurang lebih 100m sebelum alas baluran, bapak ibturi adalah salah satu pegiat sepeda ontel di kabupaten situbondo. Kami mulai start jam 07:00 melintasi taman nasional baluran, di sepanjang jalan kami hanya di temani oleh sekelompok monyet-monyet kecil yang sedang mencari makan di pinggir jalan, biasanya banyak pejalan raya yang mengasih beberapa kacang dan makanan lainnya. Medan jalan yang naik turun lagi-lagi menguras banyak tenaga

Bersepeda Melintasi Waktu

Banyak pertanyaan yang sering saya dapatkan dari beberapa kawan, sejak kapan kamu bersepeda..?, kira-kira begitu pertanyaan-nya. Sudah jelas kita semua pernah mengalami masa kecil yang indah dan selalu bahagia, kecuali yang tidak heuheuheu.... Sama halnya dengan saya, saya bersepeda sejak kecil. Tapi saya memiliki keterlambatan dalam hal belajar sepeda, saat mau masuk Sekolah Dasar saya baru bisa menaiki sepeda roda dua yang sebelumnya menaiki sepeda di bantu dengan roda kecil, di samping kanan dan kiri. Ya sedikit malu tentunya dengan kawan-kawan yang sudah bisa bahkan lihai menaiki sepeda sebelum masuk SD.  Dan banyak juga yang bertanya seperti ini, kenapa sih sampai sekarang masih bersepeda, sedangkan jaman semakin maju dengan teknologi motor dll. Saya kira jawabannya di atas tadi, selain sepeda sebagai alat transportasi ramah lingkungan sepeda juga bisa membawa kita ke masa lalu ketika kita masih banyak menggunakan waktu untuk bermain dan bersenang-senang, kita akan meng